Welcome To My Blog

Cari apa yang kamu butuhkan disini!

Senin, 06 Januari 2014

Tugas Softskill Abstrak


Pengertian Abstrak dan Cara Membuat Abstrak
Abstrak adalah bagian ringkas suatu uraian yang merupakan gagasan utama dari suatu pembahasan yang akan diuraikan. Abstrak digunakan sebagai “jembatan” untuk me mahami uraian yang akan disajikan dalam suatu karangan (biasanya laporan atau artikel ilmiah) terutama untuk memahami ide-ide per masalahannya. Dari abstrak, pembaca dapat mengetahui jalan pikiran penulis laporan/artikel ilmiah tersebut dan mengetahui gambaran umum tulisan secara lengkap.
Biasanya abstrak ditempatkan di awal suatu laporan/artikel ilmiah dengan tujuan agar pembaca yang mempunyai waktu relatif sedikit cukup hanya dengan membaca abstraknya untuk memahami suatu karya ilmiah secara umum. Dalam artikel ilmiah, abstrak ditulis setelah judul dan nama pengarang yang diketik satu spasi. Untuk itulah, penulisan abstrak harus dapat mewakili isi karangan ilmiah secara keseluruhan, mulai dari latar belakang, metode, dan hasil penelitian.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam membuat abstrak. yaitu:
Abstrak harus dapat menjadi penghubung antara pemikiran pembaca dengan penulis tentang lingkup materi yang diungkapkan di dalam suatu karangan ilmiah;
Abstrak harus dapat mengungkapkan keseluruhan isi materi yang diuraikan secara lengkap di dalam suatu karangan ilmiah;
Abstrak harus dapat menuntun pembaca (mengondisikan pembaca) terhadap uraian materi secara lengkap;
Abstrak merupakan ide pokok suatu uraian sehingga abstrak harus dapat membuat pembaca tertarik dan tendorong rasa ingin tahunya untuk membaca uraian materi yang lebih lengkap dari suatu laporan penelitian/artikel ilmiah.
Bentuk abstrak
Setiap abstrak mempunyai bentuk yang serupa:
 

Judul: Apa?
Latar belakang: Mengapa?
Gambaran: Kapan? Di mana? Bagaimana? Berapa?
Kesimpulan: Solusi/Pelajaran
Perhatikan bahwa abstrak yang baik mengikuti asas jurnalistik, dengan mengandung “5 W, 1 H”:
Who = Siapa?
What = Apa?
Why = Mengapa?
When = Kapan?
Where = Di Mana?
How = Bagaimana?
…ditambah “1 H” lagi:
•    How many = Berapa?
Jenis Abstrak yang baik
Fisik:
•f  Singkat
•f  Indah
Isi:
•f  Clear (Jelas)
S   Complete (Lengkap)
S   Concise (Singkat)
•f  Cohesive (Logis/Saling sesuai)
Unsur abstrak
Setiap konferensi mempunyai bentuk berbeda. Perhatikan bahwa abstrak untuk konferensi yang kita ingin ikuti mungkin berbeda dengan pedoman ini. Namun selalu penting kita tidak sekadar melaporkan kesuksesan; pembaca/peserta belajar lebih banyak dari kegagalan atau ketidakberhasilan, agar tidak melakukan kesalahan dalam proyek serupa.
Untuk ICAAP ke-9, bentuk berikut ditentukan oleh panitia untuk abstrak umum (kecuali yang membahas penelitian ilmiah):
Masalah (Issues): Pernyataan singkat yang merangkum masalah yang dihadapi oleh abstrak
Proyek (Project): Gambaran singkat mengenai proyek, pengalaman, layanan, penelitian dan/atau advokasi
Hasil (Results):  Gambaran singkat mengenai hasil proyek
Pelajaran yang Diambil (Lessons Learned):  (tidak lebih dari 5 baris teks) ringkasan mengenai pelajaran yang diambil dan implikasinya
Biasanya ada batas jumlah kata yang dapat dipakai, sering 200 atau 250; memang pada ICAAP ke-9 batasnya adalah 200 kata, tidak termasuk judul dan subjudul. Keterbatasan tersebut berarti kita harus singkat. Namun kita harus menghindari singkatan atau akronim yang tidak baku. Bila dipakai, jelaskan artinya pada waktu pertama kali dipakai. Hindari kalimat yang panjang. Pastikan setiap bagian seimbang, dan saling sesuai dengan hubungan yang logis.
 Contoh Membuat Abstrak Tentang Efektivitas Model Pembelajaran
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MULTI-SIKLUS DEAL UNTUK MENGAJARKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA SD
Abstract: The purpose of this research was to determinethe effectiveness of the learning model of Multi-cycles DEAL to improve decision making skills of the fourth grade students. The design of the study was randomized control group pretest-posttest design. The population of the research was fourth grade students of elementary schools in Surabaya. The sampleswere 554 students from16 elementary schools, which was divided into a control group of 264 students and 290 students of the experimental group. The instrument used in this study was decision-making skills mastery test. The collected data was analysed by descriptive and inferential analysis. Results showed that learning science by using the Multi-siklus DEAL learning models more effective to improve decision making skills of student compared to ordinary learning.

Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Multi-siklus DEAL untuk meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan pada siswa kelas IV SD. Rancangan penelitian menggunakan Randomized Pretest-Postest Control Group Design. Populasi siswa kelas IV SD di Kota Surabaya. Sampel penelitian sebanyak 554 siswa yang tersebar dari 16 SD, terbagi menjadi 264 siswa kelompok kontrol dan 290 siswa kelompok eksperimen. Instrumen yang digunakan yaitu tes penguasaan keterampilan pengambilan keputusan. Analisis data secara deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Multi-siklus DEAL lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan siswa dibandingkan dengan pembelajaran yang selama ini dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar