Apakah anda pernah mendengar We Know Nothing atau We Know All Thing? Apakah
anda sudah mengerti arti atau terjemahan pada kalimat di atas? We KnowNothing
dalam bahasa Indonesia artinya adalah kita tidak mengerti apapun. Pasti anda
akan mencari tahu tentang sesuatu bukan? Berbeda apabila anda We Know All Thing
yang artinya adalah kita tahu segalanya. Apabila kita sudah tahu segalanya,
kita tidak akan mencari tahu tentang suatu apapun. Dan kita tidak akan mencoba
hal-hal yang baru.
Saya sendiri merasa bahwa tidak mengetahui apapun dan harus
masih mencari tahu tentang sesuatu, pengetahuan dan hal-hal baru di dunia ini
yang jumlahnya tak terbatas. Sebelumnya saya akan membahas tentang makna
kalimat tersebut, apakah anda pernah membayangkan apabila anda menjadi orang
yang berpikiran bahwa anda adalah seseorang yang tidak mengetahui apapun? Maka
apa yang akan terjadi dengan orang di sekitar anda? Contohnya, anda adalah
seorang pelajar yang tidak mengetahui apapun maka anda akan bertanya atau
mencari tahu hal-hal yang belum anda ketahui.
Dalam menggali ilmu biasanya langsung berfikir tentang
sekolah padahal menggali ilmu di bagi menjadi 2, yaitu formal dan informal:
- Pendidikan formal: merupakan pendidikan yang
diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai
jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan
menengah, hingga pendidikan tinggi.
- Pendidikan informal: paling banyak pada terdapat pada usia
dini, serta pendidikan dasar adalah TPA atau tempat pendidikan Al – Quran, yang
banyak terdapat di mesjid dan sekolah minggu yang terdapat di gereja. Selain
itu juga terdapat berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar
dan sebagainya.
Dalam dunia yang terus berkembang, kita di tuntut untuk
terus belajar dan menggali ilmu atau informasi. Banyak cara yang bisa kita
lakukan dalam menggali informasi itu dengan cara membaca, bergaul, bermain dan
sebagainya. Kita harus membuka wawasan ke lingkungan sekitar, kita harus
membuka mata dan telinga apa yang ada di sekitar kita karena apa yang kita
dapatkan di sekolah atau di kuliah tidak akan berguna apabila kita tidak
mengaplikasikannya di masyarakat. Di era globalisasi ini memang setiap individu
di tuntut untuk kreatif, tentunya kekreatifan ini di dapat dari masyarakat.
Berbeda jika orang yang menutup telinga dan mata akan apa yang terjadi di
masyarakat tidak akan pernah berkembang. Maksudnya menutup telinga dan mata
pada kalimat tersebut adalah tidak mau mencari informasi dari lingkungan
sekitar, baik dari dunia nyata maupun dunia maya.
Belajar untuk hidup dan hidup untuk belajar adalah kata yang
mempunyai makna sama yang intinya sebagai manusia yang mempunyai akal pikiran
akan terus menerus belajar karena ilmu itu tidak akan habisnya.
Tanpa belajar orang tidak akan mungkin bisa hidup, orang
yang tanpa ilmu tentu tidak akan ada gunanya, tidak pula ada harganya karena
dari seberapa ilmu yang kita punya disitulah kita di hargai. Belajar merupakan hal
yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya di
lakukan di sekolah maupun di kampus. Belajar juga dapat di lakukan di rumah,
baik dengan PR ataupun tidak. Belajar yang di lakukan dengan terburu-buru dan
waktu yang sedikit mengakibatkan dampak yang tidak baik.
SMA Tokyo adalah SMA yang yang level menengah ke atas. SMA
Tokyo berdiri pada tahun 1960 sama halnya dengan sekolah-sekolah lainnya di
Jepang. Sekolah itu mempunyai fasilitas yang cukup lengkap. SMA Tokyo adalah
sekolah yang menganut system full time course dengan waktu belajar adalah dari
hari senin sampai hari jumat. Sekolah itu bertujuan untuk mengarahkan
lulusannya ke perguruan tinggi. Ada 1500 siswa di SMA Tokyo, terdiri dari 50
kelas masing-masing kelas terdiri dari 30 siswa. Mereka semua di ajar oleh 100
guru tetap dan 30 guru honorer. Sama dengan SMA lainnya di Jepang, jam pertama
masuk jam 09.00 sampai jam 15.00. ada 31 pelajaran selama 5 hari, masing-masing
hari ada 6 jam kecuali pada hari rabu terdapat 7 jam pelajaran. Satu jam
pelajaran sekitar 50 menit.
Ciri khas SMA Tokyo adalah adanya reading session yang
diselenggarakan untuk siswa kelas 1 dan kelas 2. pada kegiatan ini
masing-masing kelas di anjurkan untuk memilih satu buku yang di diskusikan
bersama di dalam kelas. Kegiatan ini di harapkan untuk memberikan pemahaman
yang luas dan saling pengertian antar siswa dalam mengeluarkan pendapat
mengapresiasikan pendapat dari orang lain.
SMA Tokyo juga telah menjalin hubungan dengan Sister School
dengan Melbourne Girl School di Australia. Beban biaya program pertukaran siswa
ditanggung sepenuhnya oleh orang tua murid dan program ini juga di tawarkan
kepada siswanya. Oleh karena itu, program ini hanya dapat diikuti oleh keluarga
yang mempunyai ekonomi lebih.
SMA Tokyo juga mengundang mahasiswa asing yang sedang
belajar di berbagai universitas untuk memberikan informasi tentang negaranya
kepada siswa-siswa melalui pertukaran budaya. Begitu beragamnya kegiatan
belajar mengajar di Negara Jepang sehingga membuat jenuh dalam proses belajar.
Hal tersebut sangatlah berbeda dengan Negara kita di Indonesia yang hanya
itu-itu saja dan tidak bervariasi.
Sampai saat ini kita masih bermalas-malasan sekolah maupun
kuliah. Mereka maupun saya juga terkadang berpikiran bahwa sekolah atau kuliah
itu hanya cuma formalitasKarena setelah sekolah dan kuliah kita dituntut untuk
bisa kerja. Sedangkan sekarang ini kita sering mendengar kisah orang sukses
yang tingkat pendidikannya tidak tinggi. Mereka yang sukses mempunyai skill yang
kuat. Mungkin skill mereka bukan di bidang akademis, tetapi di bidang lain.
Mereka juga biasanya mempunyai niat dan usaha yang gigih. Sehingga perpaduan
dari ilmu atau skill dan usaha akan menciptakan suatu kesuksesan.
Belajar tidak hanya lewat sekolah. Masih banyak tempat untuk
dijadikan sebuah tempat untuk belajar, misalnya adalah pengalaman. Saat kita
sukses, kita terus belajar belajar agar dapat mempertahankan kesuksesan. Disaat
gagal, itu artinya kita harus belajar dan berusaha lebih keras lagi agar dapat
apa yang kita capai. Orang kaya harus belajar berbagi kepada sesame. Sedangkan
orang yang kurang mampu harus berusaha yang lebis keras lagi agar kebutuhannya
tercukupi.
“Jika kau hanya melakukan apa yang kau tahu bisa kau
kerjakan, kau tidak akan bisa berbuat lebih” – Tom Krause (1934)
Kalimat itu menjelaskan jika kita hanya melakukan apa yang
kita bisa dan kita ketahui saja maka kita tidak akan mendapatkan hal yang baru
dan hal yang berguna lainnya yang belum kita ketahui. Mencoba hal baru adalah
hal yang dianjurkan dalam quotes ini, karena dengan mencoba hal baru dan belum
pernah kita lakukan maka akan memberikan pengetahuan baru yang tentunya akan
berguna utnuk masa depan kita nanti. Seperti yang kita ketahui pengalaman
adalah guru yang paling baik, maka dari itu dengan mencoba berbagai hal kita
akan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang akan membuat kita semakin pintar
dan semakin matang.
JANGAN TAKUT GAGAL
Bill Gates adalah orang terkaya di dunia selama 14 tahun
berturut – turut . Kekayaan nya pada tahun 2009 mencapai US $ 58 milyar atau
bisa dikatakan lebih besar dari cadangan devisa Negara Indonesia . Tapi apakah
ia tidak pernah mengalami kegagalan ?
Banyak orang yang membicarakan tentang keberhasilannya ,
padahal ia juga mengalami banyak kegagalan di antara nya adalah :
- Pada tahun 1998 – 2001 Bill Gates meluncurkan Auto PC
untuk merevolusi hiburan dalam mobil . Namun mobil – mobil sudah dilengkapi
dengan berbagai macam CD – Player , GPS , dan sebagainya sehingga produknya
tidak diminati .
- Pada 1995 – 1996 Bill Gates meluncurkan program BOB namun
sayangnya program tersebut membutuhkan kinerja lebih banyak dari yang dimiliki
oleh kebanyakan computer yang ada pada masa itu dan pasar pun tidak menerimanya
.
- Pada tahun 1991 Bill Gates merancang program CAIRO dan
setelah menghabiskan banyak uang dan waktu akhirnya CAIRO dibatalkan .
- Bill Gates membuat sebuah took music online MSN music pada
tahun 2004 kemudian gagal lalu dibuat lagi UGRE pada tahun 2006 dan kemudian
gagal juga .
- Program origami / UMPC yang dirilis pada tahun 2006 juga
pernah gagal dipasarkan .
Bill Gates menunjukkan orang yang berkali – kali gagal saja
bisa menjadi orang terkaya di dunia . Kegagalan dan kesuksesan terkadang
berjalan secara pararel . Kita bisa mengalami kegagalan dan keberhasilan dalam
waktu yang bersamaan .
Orang sukses adalah orang yang mampu bangkit dari kegagalan
, bukannya orang yang tidak pernah mengalami kegagalan sama sekali . Kebanyakan
orang sukses memang seperti itu , meski tidak semua orang sukses melalui jalan
penderitaan dan kegagalan . Meskipun demikian kesuksesan sebuah usaha
membutuhkan perjuangan yang tidak pernah mengenal lelah .
Saya pernah mendengar seseorang yang mengatakan bahwa kita
harus meniru seekor ulat. Mungkin bagi sebagian orang, ulat adalah binatang
yang menjijikan. Tapi kita tahu ulat akan melewati suatu proses yang disebut
metamorfosis yang akan mengubah dirinya menjadi kupu-kupu. Begitulah seharusnya
kita. Hidup itu harus ada perubahan. Jika dulu kita adalah seekor ulat, maka
kita harus melalui proses metamorfosis agar kita bisa menjadi kupu-kupu. Jika
diibaratkan sebuah computer, kita harus melakukan upgrade setiap ada update
terbaru dari sebuah aplikasi. Fungsinya adalah agar kita bisa merasakan fitur
terbaru dari aplikasi tersebut. Kita juga bisa membandingkan antara veri yang
lama dengan versi yang baru.
Tidak ada kata berhenti untuk belajar dalam hidup ini.
Karena hidup dan kehidupan terus berjalan. Apa yang menimpa, apa yang terjadi
dan apa yang sudah menjadi “bubu” itu semua pasti ada hikmahnya. Bahkan dalam
islam ada sebuah tuntutan yang disampaikan oleh Rasul kita nabi Muhammad SAW.
Dengan hadistnya yang artinya adalah “Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim
(baik muslimin maupun muslimah)” (HR. Ibnu Majah). Kenapa tidak boleh berhenti
belajar? Dengan belajar kita akan tahu antara yang boleh dengan yang tidak
boleh.
Memang sekolah-sekolah formal sudah kita laksanakan tapi
yang namanya belajar bukan cuma formal saja. Bahkan makan saja kita harus
belajar. Bagaimana adab orang makan, bagaimana doa mau makan, bagaimana doa
setelah makan dan lain-lain.
Renungan tentang “belajar” yang dipetik dari Hadits (dari
Buku Pintar Hadits, Syamsul Rijal Harid, BIP, Agustus 2008):
201: Tidak pantas bagi orang bodoh mendiamkan kebodohannya.
202: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.
204: Jika engkau pergi lalu mempelajarinya suatu bab ilmu
yang dapat diamalkan adalah lebih baik bagimu dibandingkan sholat seribu
roka’at.
205: Belajar ilmu itu menghapus dosa-dosa besar dan belajar
Al Qur-an itu menambah pengertian akan agama.
206: Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu,
maka Alloh mempermudah baginya suatu jalan menuju surga.
Renungan tentang “belajar” dari bab Lun Yu yang membuat saya
kurang mengerti:
Bab 14 pasal 24: Dahulu belajar untuk meningkatkan diri
sendiri. Sekarang belajar untuk memperlihatkannya kepada orang lain.
Bab 8 pasal 9: Rakyat hanya melaksanakan apa yang boleh
dilakukannya dan tidak boleh mengetahui apa yang boleh diketahuinya.
Menjadi manusia utuh, disadari atau tidak, menjadi cita-cita
kita. Aristoteles, di samping Plato, filosofi yunani terbesar, menawarkan itu:
Jalan untuk menjadi utuh. Barangkali kita ragu apakah seorang pemikir yang
hidup 2300 tahun yang lalu masih dapat menunjukkan suatu jalan bagi kita,
manusia abad ke 21. Tetapi Aristoteles, bersama plato, sampai hari ini menjadi
acuan pemikiran para filosofi. Pernah, selama seribu tahun, Aristoteles agak
dilupakan. Yang menemukan kembali adalah para filosof Islam, terutama Ibn Rushd
(1126 – 1198), sang bijak dari Cordova. Dari Ibn Rushd, Aristoteles dikenalkan
ke Eropa abad pertengahan dimana Thomas Aquinas (1225-1274) menjadikan dasar
system filosofinya. Sejak itu Aristoteles dikenal sebagai “sang filosof”.
Aristoteles adalah filosof Yunani pertama yang menulis
sebuah “etika”. Tulisan dengan tujuan agar manusia hidup dengan bijaksana.
Gagasan dasar Aristoteles adalah bahwa manusia hidup dengan bijaksana semakin
ia mengembangkan diri secara utuh. Dan itu di capai dengan memperlihatkan
bagaimana manusia dapat mengembangkan diri, dapat membuat potensi-potensinya
menjadi nyata, dan bagaimana karena itu ia menjadi pribadi yang kuat. Menjadi
pribadi yang kuat berarti berhasil dalam kehidupan sebagai manusia.
Menurut Aristoteles, setiap tindakan manusia pasti memiliki
tujuan tertentu. Ada dua macam tujuan: tujuan sementara dan tujuan akhir.
Tujuan sementara hanyalah sarana untuk tujuan lebih lanjut. Tujuan akhir adalah
tujuan yang tidak kita cari demi tujuan lebih lanjut, melainkan untuk diri
sendiri, tujuan yang kalau tercapai, mestinya tidak ada lagi yang masih
diminati selebihnya. Jawaban yang diberikan Aristoteles untuk tujuan akhir ini
menjadi sangat berarti dalam sejarah etika selanjutnya, yaitu: kebahagiaan! Kalau
seseorang sudah bahagia, tidak ada yang masih diinginkan.
Dua pengertian yang paling penting adalah bahwa hidup secara
moral membuat manusia bahagia, dan bahwa kebahagiaan tidak diperoleh dengan
malas-malas hanya ingin menikmati segala hal enak, melainkan dengan secara
aktif mengembangkan diri dalam dimensi yang hakiki bagi manusia.
BELAJAR YANG BAIK
Pertama, Niat dan berdoa.
Kalau tidak ada niat, belajar sekeras apapun tidak ada
gunanya. Berdoalah kepada Tuhan YME agar proses belajar dapat dimudahkan
oleh-Nya.
Kedua, Membaca.
Kamu harus rajin membaca, karena dengan membaca,
wawasan kita akan bertambah luas.
Ketiga, Selalu membuat ringkasan pelajaran.
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat
catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana, sehingga dapat
dibaca di mana pun kita berada.
Keempat, Rajin mengulang pelajaran.
Jangan bosan mengulang apa yang baru saja dipelajari,
sehingga diharapkan hal yang sudah dipelajari selalu tersimpan di ingatan kita.
Kelima, Belajar dengan serius dan tekun.
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru
jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku
dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian.
Keenam, Hindari belajar berlebihan.
Bila menjelang ujian, biasanya para pelajar belajar semalam
suntuk alias sistem SKS (sistem kebut semalam). Cara seperti ini sebaiknya
dihindari, karena pelajaran yang kamu pelajari pun tidak akan masuk sepenuhnya
dan dapat merusak kesehatan juga. Justru, bila esok harinya kamu akan ujian,
ada baiknya kamu tidur tepat waktu.
Ketujuh, Aktiflah dalam bertanya.
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakanlah kepada guru,
teman atau orang tua. Semakin banyak bertanya, maka kita akan selalu ingat
dengan jawabannya.
Kedelapan, Belajar kelompok.
Belajar kelompok juga merupakan kegiatan belajar yang
menyenangkan. Dengan adanya teman, acara belajar kamu jadi lebih semangat dan
bisa sama-sama mencari jawaban dari soal yang paling sulit sekalipun.
Berikut ini contoh cara agar belajar di bangku kuliah:
1. Ketahui dan baca buku referensi yang ditunjukkan dosen
kita. Baca buku referensi minimal dua kali agar isi buku itu benar-benar Anda
pahami. Buku referensi biasanya juga akan disampikan oleh dosen dalam kuliahnya
dan juga yang akan keluar ketika ujian.
2. Dengarkan kuliah dosen walau membosankan. Jangan tergoda
untuk asyik sendiri ketika jam kuliah. Catat juga apa yang disampaikan dosen.
Biasanya apa yang disampaikan dosen akan keluar ketika ujian.
3. Bentuk kelompok belajar yang anggotanya memang serius
untuk belajar dan membagi ilmu di antara mereka. Dengan membentuk kelompok
belajar, pemahaman dan wawasan kita tentang sesuatu topik akan lebih matang dan
mendalam.
4. Bagi SKS yang Anda ambil dalam setiap semester secara
seimbang dalam jumlah dan tingkat kesulitan. Jangan hanya mengambil pelajaran
yang mudah saja atau sebaliknya sulit semua dalam satu semester. Hal ini agar
tingkat stres kita merata, tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi dalam
semester tertentu yang membuat akhirnya irama belajar kita menjadi tidak
konstan.
5. Biasakan belajar rutin. Tidak peduli ada atau tidak ada
ujian. Jangan belajar dengan SKS (Sistem Kebut Semalam). Selain meningkatkan
stres, SKS membuat ilmu yang kita pelajari menjadi dangkal dan sulit dipahami.
6. Jangan lupa untuk menjaga hubungan baik dengan dosen
(tetapi tidak perlu sampai menjilat). Kadangkala dosen memberikan nilai
berdasarkan subyektivitas tertentu. Salah satunya dari ia mengenal mahasiswanya
atau tidak. Dosen yang mengenal mahasiswanya akan lebih tidak tega untuk
memberikan nilai jelek.
7. Jangan tergoda untuk menyontek walau Anda tidak bisa
mengerjakan ujian atau tugas yang diberikan dosen. Menyontek hanya akan
menumbuhkan mental pengecut dan pecundang. Membuat kita malas belajar karena
terbiasa mengambil jalan pintas(menyontek). Apalagi jika ketahuan, citra kita
di mata dosen dan mahasiswa lainnya akan hancur.
Hidup tanpa ilmu bagaikan kapal tanpa nahkoda, tidak jelas
arah tujuannya, kita akan terombang-ambing di tengah luasnya samudera.
Sungguhlah sangat mustahil menjalani kehidupan tanpa bekal ilmu sedikitpun.
Kita akan mudah di bodohi orang, dimanfaatkan orang dan hal tidak enak lainnya
yang menyebabkan kita terus berada pada posisi dibawah. Lepas dari belenggu
kebodohan, itulah makna sesungguhnya dari proses belajar.